Kepala Gatal Rambut Rontok

Kepala Gatal Rambut Rontok

Penyebab Kulit Kepala Gatal

Terdapat beberapa penyebab kulit kepala sering terasa gatal, di antaranya:

Penyebab kulit kepala gatal yang paling umum adalah karena ketombe. Muncul banyak ketombe bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kelebihan minyak di kulit kepala, infeksi jamur, atau reaksi alergi terhadap produk perawatan rambut tertentu.

Ketombe terjadi ketika kulit kepala mengalami pengelupasan yang berlebihan. Secara normal, sel-sel kulit mati di kulit kepala akan terlepas secara perlahan.

Namun, pada kondisi ketombe, proses ini terjadi terlalu cepat, menyebabkan pengelupasan yang tampak dalam bentuk serpihan putih atau kuning di rambut dan baju.

Kutu rambut atau yang dikenal sebagai Pediculus humanus capitis, adalah parasit kecil yang hidup di kulit kepala dan menghisap darah dari pembuluh darah di bawah kulit. Gigitan kutu dan air liur mereka dapat menyebabkan reaksi kulit yang meradang dan gatal.

Orang yang terinfeksi kutu rambut seringkali merasa ketidaknyamanan karena gatal yang intens di sekitar area gigitan. Kutu rambut dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan berbagi barang pribadi seperti sikat rambut, topi, atau handuk.

Baca juga: Cara Mengatasi Kebotakan di Usia Muda

Dermatitis kontak terjadi ketika kulit kepala bersentuhan dengan bahan kimia atau zat tertentu yang memicu reaksi alergi atau iritasi. Produk perawatan rambut, seperti sampo, pewarna rambut, atau bahan styling, bisa menjadi pemicu dermatitis kontak.

Gejalanya mencakup kemerahan, gatal, dan mungkin pembengkakan di area yang terkena. Identifikasi dan menghindari bahan pemicu dapat membantu mencegah dermatitis kontak dan mengurangi gejala yang menyertainya, termasuk rasa gatal tidak tertahankan pada kulit kepala.

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi siklus pertumbuhan sel kulit. Pada orang yang tidak memiliki psoriasis, sel-sel kulit mati dan digantikan oleh sel-sel yang baru dengan kecepatan yang normal.

Namun, pada penderita psoriasis, sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif, menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat dan menumpuk di permukaan kulit.

Pada kulit kepala, psoriasis dapat menyebabkan bercak merah dengan sisik putih atau keperakan yang terlihat seperti ketombe. Selain gatal, kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa terbakar atau nyeri.

Terlalu sering keramas menyebab keseimbangan minyak alami di kulit kepala sehingga menimbulkan rasa gatal.

Hindari Penggarukan Berlebihan

Meskipun gatal, hindari menggaruk kulit kepala dengan kuku, karena ini dapat memperparah iritasi dan menyebabkan luka kecil. Sebaliknya, gunakan ujung jari untuk menggosok ringan atau gunakan sisir lembut. Jika kulit kepala terus gatal, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

Gunakan Sampo Anti-Gatal

Pilih sampo yang dirancang khusus untuk kulit kepala sensitif atau mengandung bahan aktif seperti tar, selenium sulfida, atau ketoconazole yang dapat membantu mengatasi masalah kulit kepala seperti ketombe atau dermatitis seboroik. Gunakan sampo ini secara teratur sesuai petunjuk penggunaan.

Jaga Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala

Pastikan untuk mencuci rambut secara teratur dengan sampo yang sesuai dengan jenis kulit kepala. Hindari mencuci rambut terlalu sering atau terlalu jarang.

Bersihkan rambut dengan lembut dan pastikan untuk membersihkan sisa-sisa produk perawatan rambut yang mungkin menumpuk di kulit kepala.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski bukan kondisi yang serius, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter jika gatal pada area kulit kepala disertai gejala seperti berikut:

Penting untuk diingat bahwa jika kulit kepala gatal berlanjut atau disertai gejala lain yang mencemaskan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi di Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.

Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!

Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS

Diperbarui pada 22 April 2024

Cuka sari apel mengandung zat alami asam asetat. Zat ini bisa membantu mengurangi rasa gatal pada kulit kepala. Sifat anti mikrobanya dapat menghilangkan bakteri atau jamur yang bisa menyebabkan rasa gatal. Sifat anti-inflamasi cuka apel juga dapat membantu eksfoliasi kulit kepala.

Campurkan satu sendok cuka sari apel dengan dua sendok air, dan oleskan langsung ke kulit kepala. Biarkan selama lima menit sebelum mencucinya dengan sampo lembut. Namun, penting untuk tidak mengaplikasikan cuka sari apel pada permukaan kulit yang iritasi karena bisa menimbulkan rasa terbakar.

Bahan alami untuk atasi kulit kepala gatal selanjutnya adalah alpukat. Alpukat mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda yang bisa melembabkan dan melindungi kulit kepala.

Alpukat dapat membantu merawat kulit kepala yang kering. Anda bisa menggunakan buah alpukat segar sebagai masker rambut atau mengaplikasikan minyak alpukat ke kulit kepala.

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Kulit kepala gatal adalah gejala akibat infeksi atau peradangan pada kulit kepala. Penyebabnya beragam, bisa karena banyak ketombe hingga terinfeksi kutu rambut.

Kulit kepala gatal yang cukup parah dapat memicu rambut rontok karena tekanan pada folikel rambut.

Meski umumnya tidak berbahaya, sensasi gatal yang tak kunjung reda dapat mengganggu kenyamanan dan bahkan memengaruhi kesehatan kulit. Lantas, apa penyebab kulit kepala gatal dan bagaimana cara mengatasinya? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Dermatitis Seboroik

Jenis dermatitis seboroik bersifat kronis dan dapat memengaruhi area-area yang memiliki kelenjar minyak berlebihan, termasuk kulit kepala. Faktor genetika dan kelebihan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous menjadi pemicunya.

Gejalanya meliputi kulit kepala berminyak, terasa gatal, bersisik, dan merah. Sisik yang terbentuk bisa berwarna putih atau kuning. Meskipun penyebab pastinya tidak sepenuhnya dipahami, kondisi ini dapat memburuk dalam kondisi stres atau pada saat perubahan hormon.

Baca Juga: Kanker Kulit Kepala: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya

Kurap pada kulit kepala disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Tinea capitis. Jamur ini dapat menyebabkan bercak-bercak merah atau coklat di kulit kepala yang bersisik dan terkadang terasa gatal.

Penyakit kurap dapat menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi, seperti sikat rambut atau topi.

Kurap pada kulit kepala lebih umum terjadi pada anak-anak, tetapi juga dapat memengaruhi orang dewasa. Pengobatan kurap biasanya melibatkan penggunaan antijamur topikal atau oral, dan penting untuk segera mendapatkan perawatan medis untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi gejala.

Pakai Minyak atau Pelembap Kulit Kepala

Minyak seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak almond dapat membantu melembapkan kulit kepala dan mengurangi ketombe serta rasa gatal. Terapkan sedikit minyak ke kulit kepala sebelum mencuci rambut atau biarkan semalam sebelum keramas.

Baca Juga: Fakta Medis Kanker Kulit Melanoma, Kenali Bahayanya

Terlalu Sering atau Terlalu Jarang Keramas

Gatal pada kulit kepala juga bisa disebabkan karena kebiasaan mencuci rambut yang berlebihan atau sebaliknya, terlalu jarang keramas.

Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan minyak alami di kulit kepala. Jika seseorang sering mencuci rambut, terutama dengan penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras, minyak alami rambut yang melindungi kulit kepala akan hilang.

Sebaliknya, terlalu jarang keramas juga dapat menyebabkan penumpukan minyak dan sel-sel kulit mati, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri. Akibatnya, daerah kulit kepala akan mudah terasa gatal, berketombe, atau bahkan masalah kulit lainnya.

Sebaiknya, pilihlah produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala Anda dan sesuaikan frekuensi mencuci rambut sesuai kebutuhan, seperti 2 sampai 3 kali seminggu.

Baca juga: Penyebab Ubanan di Usia Muda, Apakah Berbahaya?

Khasiat castor oil untuk atasi masalah rambut rontok

Ilustrasi castor oil untuk mengatasi rambut rontok

Mengatasi rambut rontok secara alami bisa dilakukan dengan penggunaan castor oil secara rutin.

Minyak herbal ini berasal dari hasil ekstraksi biji atau daun dari tanaman jarak yang disebut Ricinus Communis.

Meskipun tanaman jarak ini berasal dari Afrika Timur, tapi minyak yang berwarna bening agak kekuningan ini cukup mudah ditemui di berbagai toko kosmetik atau toko online.

Dalam mengatasi masalah rambut rontok, minyak esensial yang satu ini memiliki dua khasiat utama yaitu sebagai fortifikasi dan stimulasi.

Struktur dari molekul minyak jarak mengandung gliserol, sejenis asam lemak yang menurut dokter kulit diperlukan untuk memperkuat folikel rambut.

Sebagai gambaran, castor oil dapat menutrisi batang rambut untuk mencegah kutikula terkelupas, melebar hingga mengakibatkan rambut menjadi mudah rapuh, kusut dan tampak kusam.

Minyak jarak juga mengandung asam risinoleat yang dapat mengunci kelembapan rambut sekaligus menutrisi kulit kepala agar tetap bersih dan sehat.

Melansir laman Lifestyle Asia, dua khasiat itulah yang dapat membantu memaksimalkan pertumbuhan rambut baru yang lebih sehat, berkilau, halus dan kuat.

Baca juga: Seberapa Banyak Jumlah Rambut Rontok yang Normal Setiap Hari?

Stres bisa menjadi salah satu penyebab rambut rontok parah pada wanita.

Sebetulnya saat ini sudah banyak produk perawatan rambut yang mengandung castor oil sebagai bahan utama, seperti sampo, serum, masker rambut hingga kondisioner.

Namun mengingat produk perawatan rambut biasanya sudah dicampur bahan-bahan kimia, maka akan lebih baik jika kita menggunakan minyak jarak ini secara langsung.

Cara menggunakannya pun cukup mudah, kita hanya perlu menyiapkan beberapa tetes castor oil murni dan tuangkan ke telapak tangan.

Setelah itu gosok di telapak hingga merata dan aplikasikan minyak ini ke seluruh bagian rambut dari pangkal sampai ujungnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah takarannya agar tidak berlebihan.

Sebab tekstur dari minyak nabati ini sangat kental, sehingga penggunaan yang berlebihan bisa membuat rambut tampak lebih lepek dan berminyak.

Kondisi rambut yang terlalu berminyak ini bisa membuat kotoran sangat mudah menempel dan membuat rambut tampak lebih kusut.

Para ahli juga menyarankan minyak castor ini sebaiknya tidak digunakan orang yang rambutnya sedang memiliki ketombe.

Penggunaan castor oil bisa memperburuk kondisi tersebut karena ketombe akan lebih sulit untuk dihilangkan dalam kondisi rambut yang sangat berminyak.

Baca juga: Minyak Jarak Bisa Menumbuhkan Bulu Mata, Benarkah?

Ketombe bukanlah satu-satunya penyebab kulit kepala gatal. Pasalnya, beberapa kondisi lain seperti alergi, kudis, dan kutu rambut juga bisa membuat keluhan ini muncul. Penanganannya pun tergantung pada penyebab gatal di kulit kepala.

Meski penyebab kulit kepala gatal biasanya bukan hal serius, rasa gatal yang muncul sering kali memicu keinginan untuk selalu mengggaruk kulit kepala. Hal ini tentu menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat beraktivitas.

Bahkan, kulit kepala bisa mengalami iritasi atau infeksi jika digaruk terlalu kencang atau dengan tangan yang kotor. Iritasi bisa membuat kulit kepala kering, gatal-gatal, dan kemerahan.